1. Perlindungan Berbasis Material
1) Material Berserat (misalnya, Kevlar dan Polietilena dengan Berat Molekul Ultra Tinggi): Material ini terbuat dari serat yang panjang dan kuat. Ketika peluru mengenai sasaran, serat-serat tersebut bekerja untuk menyebarkan energi peluru. Peluru mencoba menembus lapisan serat, tetapi serat tersebut meregang dan berubah bentuk, menyerap energi kinetik peluru. Semakin banyak lapisan material berserat ini, semakin banyak energi yang dapat diserap, dan semakin besar peluang untuk menghentikan peluru.
2) Material Keramik: Beberapa perisai antipeluru menggunakan sisipan keramik. Keramik merupakan material yang sangat keras. Ketika peluru mengenai perisai berbahan keramik, permukaan keramik yang keras akan menghancurkan peluru, memecahnya menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini mengurangi energi kinetik peluru, dan energi yang tersisa kemudian diserap oleh lapisan-lapisan di bawah perisai, seperti material berserat atau pelat penyangga.
3) Baja dan Paduan Logam: Perisai antipeluru berbahan dasar logam bergantung pada ketangguhan dan kepadatan logam. Ketika peluru mengenai logam, logam tersebut akan berubah bentuk dan menyerap energi peluru. Ketebalan dan jenis logam yang digunakan menentukan seberapa efektif perisai tersebut dalam menghentikan berbagai jenis peluru. Logam yang lebih tebal dan kuat dapat menahan peluru berkecepatan tinggi dan berkekuatan lebih besar.
2. Desain Struktural untuk Perlindungan
1) Bentuk Melengkung: Banyak perisai antipeluru memiliki bentuk melengkung. Desain ini membantu menangkis peluru. Ketika peluru mengenai permukaan melengkung, alih-alih mengenai langsung dan mentransfer seluruh energinya ke area yang terkonsentrasi, peluru justru dialihkan. Bentuk melengkung ini menyebarkan kekuatan tumbukan ke area perisai yang lebih luas, sehingga mengurangi kemungkinan penetrasi.
2) Konstruksi Multi-Lapisan: Kebanyakan perisai antipeluru terdiri dari beberapa lapisan. Berbagai material digabungkan dalam lapisan-lapisan ini untuk mengoptimalkan perlindungan. Misalnya, perisai pada umumnya memiliki lapisan luar yang terbuat dari material keras dan tahan abrasi (seperti lapisan tipis logam atau polimer yang kuat), diikuti oleh lapisan material berserat untuk menyerap energi, dan kemudian lapisan pendukung untuk mencegah spall (pecahan kecil material perisai yang menyebabkan cedera sekunder) dan untuk mendistribusikan sisa energi peluru lebih lanjut.
Waktu posting: 16-Apr-2025